TRADISI ZIARAH KUBUR, MENGINGATKAN KEHIDUPAN SETELAH MATI - KIM Surya Harapan

Breaking

Home Top Ad

Responsive Ads Here

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Thursday, August 3, 2017

TRADISI ZIARAH KUBUR, MENGINGATKAN KEHIDUPAN SETELAH MATI

Tak sedikit dari warga desa di Kab Pasuruan ini bahkan menjadi tradisi bagi sebagian besar warga muslim di kalangan Nahdliyin khususnya di Desa Ngempit yang mengunjungi sanak keluarga yang sudah meninggal dunia untuk diziarahi, teristimewa di hari Kamis sore ini menjelang malam Jumat Legi, 3 Agustus 2017. Para peziarah berdatangan silih berganti ke pemakaman Islam di desa Ngempit. Tak sedikit para peziarah tersebut yang membawa bunga untuk ditabur diatas makam keluarga tercinta. Doa-doa pun dipanjatkan untuk mengharap pengampunan dari Allah atas dosa yang pernah diperbuat oleh keluarga yang diziarahi semasa hidupnya. Budaya ziarah kubur ini diyakini sebagai wujud sambung rasa bahwa mereka tetap mengingat dan mencintai keluarganya yang sudah mati, juga bermakna pendidikan yang baik bahwa kita semua akan seperti mereka yakni mati sehingga ketika masih berada di dunia ini harus banyak berbuat baik dan beribadah kepada Allah karena masih ada kehidupan setelah mati.Salah satu peziarah yang sempat ditemui koresponden Surya Harapan, Udin (16 th) menceritakan bahwa dia baru saja berziarah pada mendiang ayahnya yang telah meninggal kira-kira 11 tahun lalu, dia merasa tenang setelah berdoa diatas pusara ayahnya.(Ir)

2 comments:

  1. Nabi saw bersada:
    كُنْتُ نَهَيْتُكُم عَنْ زِيَارَةِ القُبُورِ, فَزُورُوهَا, وَفِي
    رِوَايَةٍ فَإنَّهَا تُذَكِّرُكُم بالآخرة
    “Dahulu saya melarang kalian berziarah kubur, namun kini berziarahlah kalian!. Dalam riwayat lain; ‘(Maka siapa yang ingin berziarah kekubur, hendaknya berziarah), karena sesungguhnya (ziarah kubur) itu mengingat- kan kalian kepada akhirat’. (HR.Muslim)

    ReplyDelete

Post Bottom Ad

Responsive Ads Here

Pages