Habibie dan Toleransi di Indonesia - KIM Surya Harapan

Breaking

Home Top Ad

Responsive Ads Here

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Wednesday, September 18, 2019

Habibie dan Toleransi di Indonesia

Berpulangnya sosok Presiden ke – 3 Republik Indonesia, B. J. Habibie ke Rahmatullah meninggalkan rasa sedih yang amat dalam bagi warga Negara Indonesia. Sosok yang terkenal akan keterbukaannya dan keramahannya dalam berbagi ilmu dengan para generasi muda ini selalu bisa memberikan inspirasi yang dapat membangun semangat para generasi millenials untuk bangkit dan memberikan kontribusi yang nyata bagi bangsa dan negara.

‘Eyang Habibie’, begitu biasanya para generasi millenials menyebut sosok yang penuh charisma ini. Warisan ilmu pengetahuan terutama di bidang teknologi menjadikan beliau sangat dikenal di dunia Internasional dan dijuluki sebagai Bapak DirgantaraTeknologi Indonesia. Dengan kecerdasan dan keuletannya, Eyang Habibi mampu menemukan teori Crack Progression Theory atau yang lebih dikenal dengan sebutan Teori Habibie, Fungsi Habibie, dan Faktor Habibie.

Temuan ini digunakan sampai sekarang sebagai pedoman pembuatan pesawat terbang di seluruh dunia karena teori ini mampu menjadi solusi dari masalah panjang yang dapat ditimbulkan oleh retaknya bagian sayap dan badan pesawat saat mengalami guncangan selama take-off dan landing.
Selain pandai, Eyang Habibie mempunyai sisi romantisme yang dapat menginspirasi semua orang tentang ketulusan kisah cintanya. Cintanya pada Ainun Habibie telah diabadikan menjadi beberapa judul film yang ditonton oleh seluruh masyarakat Indonesia. Tak hanya itu, sisi humanisme pun ditunjukkannya dengan merajut persatuan dan kesatuan antar umat di Indonesia.

Kepeduliannya kepada bangsa diwujudkannya dengan menghimbau seluruh masyarakat Indonesia utuk tetap bersatu dalam berbagai perbedaan dan gesekan yang sedang dialami bangsa Indonesia di Tahun 2019. Saat Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden Tahun 2019, Habibie menunjukkan sikap netral dan demokratis serta menghimbau bahwa perbedaan pilihan tidak berarti memecah belah bangsa. Begitu pula saat terjadi kerusuhan yang menyangkut mahasiswa Papua. Habibie tetap menegaskan bahwa kita satu Indonesia dan tidak seharusnya saling bertengkar. Namun, lebih menjaga persatuan dan kesatuan dengan mengedepankan rasa nasionalisme dan patriotisme kepada bangsa dan Negara ini. Begitulah pesan Presiden Habibie untuk anak Indonesia. (Dewi-KIMSH)

No comments:

Post a Comment

Post Bottom Ad

Responsive Ads Here

Pages