Kondisi pertanian di desa Ngempit beberapa tahun ini selalu mengalami kegagalan panen, salah satu penyebabnya adalah kondisi tanah yang sudah jenuh akibat pemakaian pupuk anorganik yang sudah berlangsung turun-temurun sehingga tekstur tanahnya menjadi asam. Kondisi inilah diduga menjadi penyebab terus menurunnya hasil panen. Oleh karena itu perlu ada rehabilitasi tanah. Cara yang bagus adalah mengurangi ketergantungan pupuk organik bahkan pada saatnya nanti dihentikan. Memang tidak mudah menggantikan pupuk anorganik semisal urea dan sejenisnya, diganti dengan pupuk organik. Butuh waktu untuk bisa mengembalikan pemahaman petani. Untuk maksud tersebut, kami anggota gapoktan sudah memproduksi pupuk organik sekaligus mempraktekkan di lapangan. Tujuan menggunakan pupuk organik adalah mengembalikan tanah asam menjadi tak jenuh (basa), menyediakan produk-produk hasil pertanian terutama bahan pangan yang aman bagi kesehatan konsumen serta tidak merusak lingkungan. Untuk itu KIM Surya Harapan bidang Pemberdayaan unit pertanian bekerjasama dengan gapoktan Rukun Santoso II mendorong masyarakat dan mengembangkan pola pertanian organik. Sebagai pilot projecnya adalah persawahan Konang.
Ketika dihubungi KIM, Sukoyo seorang petani yang juga ketua BPD ketika diwawancarai menjelaskan bahwa untuk merubah kebiasaan petani pada pupuk organik perlu waktu, untuk sementara ini yang bisa kita lakukan tahap semi organik dulu, setelah beberapa tahun baru organik penuh, katanya. Menurut informasi yang diterima KIM, hasil panen dari pemupukan organik tersebut, menghasilkan beras sehat organik dan sudah dipasarkan bahkan beras sehat tersebut sering ikut di beberapa even pameran di kabupaten Pasuruan. (Koyo)
No comments:
Post a Comment