Nama Praditha memang bukan nama seseorang tapi nama apotik yang dikembangkan oleh salah satu warga Ngempit bp. Tirtosari seorang guru yang membuka bisnis baru pada tahun 2013. Menurutnya ia membuka usaha ini karena melihat pangsa pasar yang terbuka karena dia meyakini bahwa setiap orang pasti mendambakan hidup sehat oleh karenanya jika sakit pasti butuh obat agar bisa tetap sehat. Pertumbuhan usahanya ternyata pesat karena ditangkap oleh pasar. Omset perminggu bisa mencapai 42 juta sehingga rata- rata perhari 6 juta rupiah. Usahanya ini positif karena solusi bagi kesehatan dan menyerap tenaga kerja.
Apotik Praditha mempekerjakan 10 pramuniaga yang direkrut dari penduduk setempat. Ketika KIM menemui salah satu pegawainya Dita (17 th) berapa pengunjung apotiknya perhari, Dita menyebut 150-200 orang perhari, buka jam 06.30 - 21.00 wib, belum termasuk yang datang periksa, karena apotik ini juga membuka jasa praktik pemeriksaan kesehatan dan pengobatan serta melayani resep dokter. Ibu Kanti lulusan akper yang tak lain adalah istri Tirto adalah tenaga medisnya. Apa jawaban warga ketika dikonfimasi KIM tentang apotik di desanya, Mustakim (25 th) menjawab, " enak, nggak jauh-jauh, murah lagi...", katanya.(Ir)
No comments:
Post a Comment