Ditengah himpitan ekonomi yang masih kadang mewarnai ekonomi penduduk desa Ngempit menjadi semangat bagi sebagian warga untuk banyak mencari celah untuk dapat memenuhi kebutuhan hidup yang makin tinggi, setidaknya usaha yang telah ditekuni ibu Jumaatin yang masih tetap bertahan. Usaha ibu 3 orang anak laki- laki ini dimulai sejak 30 tahun yang lalu. Ia membuka usaha kerajinan menjahit mukena. Karyawannya sudah 20 orang pekerja, sebagian besar dari ibu- ibu warga desa sendiri. Menurut umi Tin mukena yang diproduksinya sudah tembus Madura dan Kalimantan, harganya bervariasi mulai dari 150-200 ribu, hasil mukenanya cukup digemari pelanggan karena model mengikuti keinginan pasar. Ketika KIM mendatangi tempat usahanya di Krajan Ngempit, tampak aktifitas produksi cukup padat.
KIM sempat bertanya berapa omset perbulannya, umi Tin menjawab sambil tersipu mengatakan " hasil perbulan tidak kurang dari 7,5 - 8 juta rupiah". Apa kendalanya ?, umi Tin menyebut " ya biasalah setiap usaha pasti ada saja halangan, tapi itu nggak masalah kok ?". Umi Jamaatin sudah kenyang makan garamnya usaha mukena tetapi ia tetap kuat karena peluang pasar tetap terbuka karena kaum hawa sangat memerlukan alat ibadah ini untuk sholat. Jika ada yang berminat silahkan menghubungi Umi Tin : 085746341550.
No comments:
Post a Comment