Produktivitas pertanian Kabupaten terus digenjot untuk bisa memenuhi target swasembada pangan tahun 2018. Program intensifikasi pertanian khususnya pemberantasan penyakit tanaman yang bakal mengancam hasil panin menjadi salah satu upaya penting agar petani senang menikmati hasil pertanian, untuk itu Dinas Pertanian Kab Pasuruan dalam hal ini Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Kec. Kraton sebagai garda terdepan bersama petani berupaya keras mewujudkan pertanian yang unggul.
Pada Jum'at, 23/3 mengadakan sekolah lapang tentang pengenalan POPT (pengendali organisme dan pengganggu tanaman) dan sejarah agensia hayat kepada kelompok tani Rukun Santoso Ngempit. Hadir dalam sosialisasi tersebut Pamuji kepala BPP Kecamatan Kraton, dan Subakir dari Sub Pengendali Hama Terpadu. Sebanyak 20 orang petani didampingi ketua kelompok tani Sumarmo hadir mendapat materi pengendalian hama tanaman tampak serius mengikuti rangkaian materi yang disampaikan narasumber.
Dalam penyampaiannya, pemateri menjelaskan pentingnya petani memahami cara mengatasi hama penyakit, salah satunya dengan memahami potensi alamnya, bahwa berbagai macam jenis cendawan dan bakteri dalam unsur tanah dapat menjadi agensi hayati untuk mengurangi hama penyakit. Organisme tersebut dapat berguna untuk mencegah perkembangan hama. Oleh karenanya petani akan dilatih memanfaatkan potensi alam tersebut. Memanfaatkan agensi hayati mampu menjadi solusi ketergantungan obat insektisida dalam pemberantasan penyakit, sehingga menjadikan tanaman yang bisa dikembalikan menjadi produk organik yang sehat.
Menurut ketua kelompok tani Rukun Santoso, Sumarmo kegiatan sekolah lapang ini akan terus menjadi kegiatan bulanan agar petani terus dapat meng-update kemampuan dan keterampilan bertaninya sehingga menjadi petani yang mandiri, mampu mensejahterakan keluarga dan menjadi percontohan pertanian unggul di Kabupaten Pasuruan (irhm)
No comments:
Post a Comment