Isu rencana pemerintah akan melaksanakan full day school (FDS) ditanggapi sama oleh masyarakat mereka hawatir anak-anaknya tidak lagi dapat pembelajaran al qur'an dan dihawatirkan akan mematikan TPQ, tetapi warga desa Ngempit tidak ada urusan dengan FDS, mereka akan tetap memilih TPQ Baiturrohmah sebagai tempat anak-anaknya belajar Al Qur'an. TPQ ini berdiri sejak 7 tahun lalu dipimpin Ust. Sudiro Idris bersama 5 orang ustadzah yang setiap hari mengajar anak-anak warga desa. Saat ini muridnya sudah lebih dari 100 anak yang terbagi menjadi 5 kelas.
Metode belajarnya menggunakan Metode Qur'ani Sidogiri (MQS). Ketika dikunjungi KIM saat proses pembelajaran sore pukul 16.30-17.20, Ust Sudiro bercerita bahwa semangat belajar anak cukup tinggi. Ketika ditanya berapa biaya perbulan, beliau menjawab infaqnya cuma Rp 12000 perbulan, sangat murah tidak sebanding dengan sucinya ayat- ayat yang diajarkan. Masyarakat berharap TPQ Baiturrahmah dibawah koordinasi kepengurusan takmir masjid rahmat ini tetap eksis menjadi garda penyelamat ayat suci al Qur'an. (Ir)
No comments:
Post a Comment