Demi meningkatkan kesejahteraan petani, Jumat, 19 mei 2017 pukul 08.00-selesai 25 orang petani desa kembali memperoleh bekal latihan untuk menjadi agens petani hayati setelah sebelumnya memperoleh pelatihan yang sama. Tujuannya agar secara bertahap petani kita dapat mengurangi ketergantungan pada pestisida yang berbahan kimia yang berdampak pada rusaknya kesuburan tanah bahkan berdampak nyata pada kesehatan manusia. Maksud agens hayati adalah petani mampu memanfaatkan individu organisme baik berupa spesies, subspesies, varietas, misalnya semua jenis serangga, nematoda (cacing) protozoa, cendawan (jamur), bakteri, virus, mikoplasma, serta organisme lainnya di semua tahap perkembangannya untuk difungsikan sebagai pengendalian terhadap hama dan penyakit tanaman dan organisme pengganggu. Berbagai agens hayati tadi diharapkan dapat membantu proses produksi, baik pengolahan hasil pertanian, seta berbagai keperluan lainnya. Lebih sederhana lagi agens hayati merupakan jasad renik (mikro organisme) yang dimanfaatkan untuk menghambat bahkan membunuh makhluk lain pengganggu tanaman. Materi yang dikemas melalui sekolah lapang ini disampaikan oleh Ibu Kholifah dari dinas pertanian, didampingi koordinator PPL Bpk. Pamuji. Hasil pantauan koresponden KIM Surya Harapan, kegiatan sekolah lapang yang diikuti anggota gapoktan 25 orang petani desa ini berlangsung ganyeng dan tampak semangat dengan bayangan mimpi-mimpi tahun depan akan menghasilkan panen melimpah terbebas dari hama. (Ham)
No comments:
Post a Comment