Tingkatkan Ekonomi Kerakyatan, KIM Surya Harapan Ciptakan Kebun Terintegrasi - KIM Surya Harapan

Breaking

Home Top Ad

Responsive Ads Here

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Thursday, April 19, 2018

Tingkatkan Ekonomi Kerakyatan, KIM Surya Harapan Ciptakan Kebun Terintegrasi

Untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Desa Ngempit, Kecamatan Kraton, Kabupaten Pasuruan, KIM Surya Harapan terus berupaya memajukan unit bisnis yang dikelolanya. Diantaranya dilakukan dengan memaksimalkan pengelolaan lahan pertanian yang menggunakan pola tanam terintegrasi.

Menurut Ketua KIM Surya Harapan, Sukoyo, pola tanam tersebut merupakan perpaduan antara kebun buah, sayur dan kolam ikan dalam satu lahan. Diantara buah yang ditanam yaitu Jambu, Strawberry, Sawo dan Pisang. Jenis sayurnya, Sawi dan Kangkung. Sedangkan kolam ikan diisi dengan budidaya Lele dan Nila. Harapannya, dengan sistem lahan pertanian yang terintegrasi dapat memberikan nilai tambsah bagi masyarakat sekitar. Sekaligus sebagai upaya antisipasi gagal panen tanaman padi yang sebelumnya sering dialami para petani di Desa Ngempit.

“Total luasan lahan pertanian sekitar 1 hektar, perpaduan antara lahan milik pribadi dan desa. Ada beberapa tanahnya tetangga diserahkan pada kita untuk mengelolanya dengan pola pertanian terintegrasi. Sejarahnya dulu kan gini. KIM muncul salah satunya karena para petani banyak yang sawahnya tidak hasil alias merugi waktu panen. Sehingga kita coba dengan pola pertanian terpadu seperti sekarang ini, dengan mengalihkan ke kebun sayur, buah dan ikan”, jelasnya.

Waktu dijumpai di sela-sela aktivitas berkebunnya, Jumat (13/04/2018), Sukoyo menuturkan, ada 24 kolam terpal Lele dan Nila yang diperhatikan betul perawatannya, mulai dari jenis pakan sampai pola panennya. Setiap harinya ia dibantu anggota KIM Surya Harapan dan warga sekitar yang dijadwalkan secara bergantian.

“Kami maksimalkan lahan kebun dengan pola pengairan dari kolam ikan. Makanya kami buatkan kolam ikan ikan Lele dan Nila. Ada 24 kolam terpal. Khusus Lele, perputaran uangnya sangat cepat karena bisa panen setiap 2 bulan sekali. Hasil panen selalu ada yang mengambil ke sini”, cerita pria yang juga berprofesi sebagai pendidik ini dengan antusias.

Ke depan, Sukoyo memproyeksikan kebun terintegrasinya bisa menjadi kawasan Agrowisata Petik Jambu dan Sayur serta Pusat Bibit Tanaman Buah dan Rumah Kompos. Nantinya, hasil panen kebun buah, sayur dan ikan akan terdistribusikan ke Pasar Desa yang direncanakan bermitra dengan BUMDES. Saat ini, fokusnya lebih ke penggarapan lahan pertanian agar hasilnya lebih optimal. Termasuk dengan memanfaatkan warga sekitar yang tidak bekerja sebagai tenaga pengelola dengan sistem pembagian keuntungan 50-50.

“Untuk Lele, kami sudah punya alternatif di pakannya dengan menggunakan rucah, kepala ikan pkresek. Harganya jauh lebih murah dari pakan. Harganya 3 ribu sampai 3 ribu lima ratus per satu kemasannya. Kalau harga pakan ikan kan biasanya 10 ribu dalam satu kemasannya. Kan lebih ekonomis. Kalau untuk Nila malah tinggal memanfaatkan Kangkung dan Sawi, jadi agak ringanlah untuk masalah biaya pakannya. Jika nantinya semua hasil panen dipasarkan di Pasar Desa, insyaallah bisa nututi, baik dedari segi kualitas dan kuantitas”, tandasnya dengan nada optimis.

Sukoyo mengaku sangat senang dengan pemanfaatan lahan pertanian terpadu saat ini. Selain difungsikan sebagai basecamp berkumpulnya anggota KIM Surya Harapan juga dijadikan sebagai wahana untuk berwirausaha masyarakat sekitar. Terlebih, selama ini mereka langsung dilibatkan dalam proses panen sayur-mayur untuk dijual ke pondok pesantren Sidogiri.(Riz)

No comments:

Post a Comment

Post Bottom Ad

Responsive Ads Here

Pages