Sejak musim kemarau tiba, KIM Surya
Harapan setiap harinya dapat memanen tanaman sayur yang dibudidayakan di kebun
Agro milik KIM. Sayuran tersebut terdiri dari kangkung, terong, dan sawi yang
biasanya disingkat menjadi ‘kangrowi’. Kangrowi ini merupakan salah satu icon
yang diunggulkan oleh KIM karena jenis sayuran yang bisa dibudidayakan di
daerah Ngempit ini hanyalah sebatas sayur-mayur jenis dataran rendah.
Sebagai potensi perkebunan yang berhasil
dibudidayakan, kangrowi ditanam secara terintegrasi dengan tanaman lain seluas
satu hektar. Di dalam kebun ini, ditanam juga berbagai macam buah-buahan
seperti jambu kristal, jambu merah, jambu air, pepaya, dan kolam untuk budidaya
lele.
Sayuran jenis ‘kangrowi’ ini dipilih untuk
dibudidayakan karena dapat hidup di dataran rendah dengan suhu yang relatif
panas. Selain itu, teknik pembudidayaan yang mudah serta hasil panen yang cukup
memadai juga menambah nilai plus bagi petani untuk bercocok tanam kangrowi ini.
Meski harga jualnya yang relatif sangat murah sekitar Rp. 1000,00 per ikat, sayur
ini setiap hari dicari oleh masyarakat dan sangat laku di pasar.
Menurut Sukoyo, Ketua KIM Surya Harapan mengatakan
selama sebulan ini, para pegiat KIM Surya Harapan mampu memperoleh keuntungan
bersih sebesar Rp. 100.000,00 setiap harinya. Target penjualan sayuran ini
dipasarkan ke pasar, welijo, pengusaha mie ayam, toko peracangan serta konsumen
juga datang langsung ke lokasi kebun.
“Banyak konsumen yang suka membeli sayuran
dari kebun kita karena mereka percaya bahwa hasil tanaman sayur kita sehat dan
aman untuk dikonsumsi. Hal ini pun karena semua produk kebun kami, kami kelola
dengan sehat dan ramah tanpa menggunakan pupuk kimia, tetapi pupuk organik”,
ungkapnya.(KIM-SH)
No comments:
Post a Comment