Tumbuhkan Generasi Qur’ani, Warga Desa Peringati Nuzulul Qur’an - KIM Surya Harapan

Breaking

Home Top Ad

Responsive Ads Here

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Saturday, June 2, 2018

Tumbuhkan Generasi Qur’ani, Warga Desa Peringati Nuzulul Qur’an




Peristiwa bersejarah dalam perjalanan Islam diperingati secara hidmat oleh warga desa Ngempit. Pada Jum'at malam (1/6/2018) warga desa memperingati Nuzulul Qur'an yang bertempat di Masjid Jamik Rahmat Ngempit. Nuzulul Qur'an merupakan peristiwa turunnya kitab suci umat Islam Al Qur'an pertama kali yaitu pada tanggal 17 Ramadhan, pendapat lain tanggal 27 Ramadlan, yang diturunkan  kepada Nabi Muhammad SAW.

Peringatan tersebut dapat diartikan sebagai ulang tahun turunnya wahyu Allah SWT. Disela acara ada beberapa demonstrasi melantunkan ayat-ayat Al Qur'an dari dua generasi, yakni membaca Al Qur'an bittaghonni oleh anak-anak dibawah 10 tahun binaan TPQ Baiturrahman Ngempit dan membaca Al Qur'an oleh para qori' yang sudah pensiun daripada suara merdunya, mereka warga masyarakat Ngempit rata-rata diatas 45 tahun.  

Acara tersebut tampak ramai dan dipadati oleh ratusan warga yang memenuhi memenuhi masjid dan halaman. Hadir memberikan hikmah Nuzulul Qur'an, KH Nukman Abd Majid dari Gondangwetan Pasuruan. Dalam tausiyahnya beliau banyak mengupas cerita seputar Alquran dengan bahasa yang enak yang muaranya mengajak semua generasi baik yang muda maupun tua untuk selalu gemar dalam membaca dan tak sekali-kali meninggalkan Al Qur'an.

Disamping itu beliau juga menjelaskan hadits Nabi SAW “Apabila seorang pemuda selalu belajar dan membacakan Al Qur'an maka darah dan dagingnya akan menyatu dengan Al Qur’an”. Maka beliau melanjutkan andaikan selembar kertas ditulisi dengan ayat ayat Al Qur’an dan dilempar ke dalam api neraka maka kertas tersebut tak akan terbakar oleh api neraka. Ini artinya tubuh seseorang yang sudah bersatu dengan Alquran tadi tak akan terbakar oleh api neraka, jelas Nukman.

Oleh karenanya betapa hebatnya fadlilah atau keutamaan Al Qur’an itu. Dia mencontohkan jika ada orang yang sudah tua tetapi suka membaca Alqur'an dengan terbata-bata karena usianya, maka biarkan saja, jangan ditegur dengan kasar. Orang tua itu telah berusaha dengan keras membaca Alqur'an, apalagi sejak mudanya, maka jika seandainya ia yang sudah tua itu masih suka membaca Al Qur’an maka sungguh dia telah membacanya dengan baik hanya saja karena faktor keterbatasan mata dan lidah yang sudah kaku sehingga terdengar salah. Oleh karena itu kepada yang tua dan generasi muda rajinlah membaca Alqur'an dan jangan sekali-kali meninggalkan Al Qur’an, kata KH Nukman. Acara ini diakhiri dengan pembacaan doa oleh KH Fuad Nurhasan dari Pondok Pesantren Sidogiri.(Irham)

No comments:

Post a Comment

Post Bottom Ad

Responsive Ads Here

Pages